Rabu, 10 Desember 2008

Kebohongan Awal dari Sebuah Kebencian

Bohong adalah berkata dusta, berkata yang bukan sebenarnya. Dan itu salah satu tanda orang munafik (suka berkata bohong). Semua orang baik sengaja maupun tidak pasti pernah berbohong, dan jujur sayapun pernah melakukannya bahkan mungkin saya terlalu banyak yang berawal ketidaksengajaan menjadi sebuah kebohongan. Saya menemukan banyak realita, mungkin berkata bohong dianggap suatu hal yang wajar hanya sekedar bercanda dengan teman, tapi nyatanya itu dapat membuahkan sebuah hubungan yang menyakitkan yaitu tak lain adalah kebencian.

Tepat ditanggal ini dua bulan yang lalu saya memulai suatu kebohongan, dan tepat di tanggal ini pula satu bulan yang lalu kebencian itupun dimulai. Awalnya kebohongan itu dimulai karena rasa bersalah yang amat dalam, ya karena saya melakukan yang menurutku itu adalah kesalahan besar meskipun orang lain menganggapnya itu hanya sebuah kesalahan yang sepele, kesalahan kecil yang mungkin semua orang pernah melakukannya. Waktu itu yang terfikirkan, jika langsung minta maaf malah akan membuat keadaan semakin runyam.

Karena rasa bersalah itulah, itulah membuat saya sadar dan saya merasa perlu untuk mengucapkan terimakasih dan ingin menebus kesalahan yang pernah aku lakukan. Tanpa berfikir panjang, kebohongan itupun dimulai. Tapi apa yang terjadi, rasa bersalah itu semakin dalam. Akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan segalanya, tapi nyatanya keberanian itu justru melahirkan sebuah kebencian. Suatu keadaan yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya, yaitu penolokan maaf serta kebencian.

Pengalaman ini membuat saya jera, membuat saya merasa kebohongan itu sungguh sadis, lebih kejam dari segala kejahatan yang pernah ada. Peristiwa ini membuat saya banyak melakukan introspeksi diri atas semua yang pernah saya lakukan sebelumnya.

Iman seseorang hamba Allah tidak akan lurus sebelum hatinya lurus, dan hatinya tidak akan lurus sebelum lidahnya lurus” (HR: Ahmad). Ternyata saya lupa akan hadits itu. Saya telah berbuat kesalahan besar, suatu kesalahan yang mungkin sangat merugikan baik itu saya sendiri maupun orang lain. Dan itu membuat saya kehilangan seorang teman, seorang kakak dan seorang guru. Seseorang yang banyak memberikan pelajaran hidup. Meskipun dia sudah pergi, semua apa yang ia katakan dan apa yang ia ajarkan akan selalu tertanam dan akan selalu ada. Terimakasih temanku, meskipun kita hanya berteman sebulan tapi kamu akan jadi temanku selamanya.



Bukan kesalahan besar jika kamu melakukan suatu kesalahan, tapi akan jadi suatu kesalahan yang sangat besar jika kamu tidak berani mengakuinya dan memperbaikinya.

Berbohong sungguh-sungguh sangat melelahkan, sekali kebohongan itu dimulai akan membutuhkan banyak kebohongan yang lebih banyak lagi untuk menutupi kebohongan itu.


Ya Allah..ampunilah segala khilafku. jangan kau palingkan hati ini setelah kau memberi petunjuk. Permudahkanlah aku untuk taat padaMu. Amin
..

1 komentar:

  1. tuh.. makanya jangan bo'ong lagi, kl udah kena getah nya baru kapok.. gimana sie....

    BalasHapus